Strategi Awal Membuat Website bagi Pemula
Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, akses internet telah berubah menjadi kebutuhan primer bagi mayoritas orang. Internet memang memudahkan kita dalam banyak hal. Mulai dari mengirim surat dengan cepat lewat email, ngobrol santai berbiaya murah via chatting, atau memperluas jaringan pertemanan dengan friendster atau multiply.
Demikian pula dengan kebutuhan untuk membuat situs, baik untuk pribadi ataupun perusahaan, saat ini terasa sangat penting. Dengan adanya situs tersebut, terbukti banyak keuntungan yang diperoleh. Pasar promosi perusahaan jadi lebih luas karena dapat diakses banyak orang melalui internet. Secara finansial juga lebih murah karena cukup mengeluarkan biaya sedikit untuk pembelian domain dan maintenance.
Untuk kalangan sendiri, pembuatan situs juga dapat digunakan sebagai repositrori seperti menyimpan foto dengan keluarga, diari elektronik, dan juga sarana berkreasi. Kita dapat mendesain sendiri website yang kita inginkan seperti apa. Mulai dari desain menu, fungsi, dan juga komposisi warnanya. Bahkan, kegunaan situs pribadi yang sekarang mulai muncul adalah untuk menyimpan file-file tugas sekolah atau kuliah.
Dalam tulisan ini akan diuraikan tentang strategi awal membuat sebuah website. Kita belum memasuki bagian praktis kode website karena seringkali pembuat situs sering mengabaikan tahapan pra-coding. Padahal, tahapan inilah yang menjadi pondasi utama website itu nanti. Ibaratnya, sebuah gedung yang tinggi harus memiliki pondasi kokoh sehingga tidak mudah roboh. Begitu pula dengan website.
1. Tentukan tujuan website
Ini prinsip awal yang harus dipastikan oleh pembuat situs. Sebenarnya, untuk apa website ini kita buat. Seringkali suatu website memuat banyak fungsi yang seharusnya tidak perlu dicantumkan. Contohnya sistem informasi suatu perusahaan tidak perlu mencantumkan data seluruh karyawannya. Selain tidak berguna, aspek sekuritasnya tidak terjamin karena website biasanya diletakkan di domain hasil pembelian.
Untuk website pribadi juga harus demikian. Sehingga teman-teman yang mengunjungi situs kita tidak akan mengunjungi halaman website yang penuh dengan menu-menu aneh. Sebaiknya website pribadi hanya memuat informasi diri dan hal-hal di sekitar lingkungan kita. Tidak perlu diisi dengan info-info berat tentang politik dan sebagainya.
2. Pilih script language yang tepat
Sangat penting menentukan script language yang akan kita pakai dalam membuat website ini. Jika kita ingin memiliki dynamic content website, kita bisa mengkolaborasikan bahasa PHP dan MySQL. Selain mudah, referensi tentang keduanya banyak ditemui di internet ataupun buku. Kalau kita ingin website sederhana, gunakan saja bahasa HTML. Untuk membuat tampilan website kita lebih halus, dapat dipakai JavaScript, image berbasis Flash, atau Cascading Style Sheet (CSS).
Pemilihan bahasa berpengaruh juga terhadap tampilan website kita di beberapa browser. Mozilla Firefox di bawah versi 1.5 tidak mendukung aplikasi Flash. Internet Explorer (IE) lebih sensitif terhadap kesalahan-kesalahan script dibandingkan Firefox. Akibatnya, interface yang muncul dengan baik di Firefox, bisa berantakan posisinya di IE. Jadi, nggak bisa sembarangan dong! Makanya harus hati-hati.
3. Cari referensi yang mudah dan membantu
Bagi kita yang awam dalam hal pembuatan website, bahasa-bahasa tersebut tentunya terasa asing bagi kita. Lewat internet kita bisa men-download referensi berbagai bahasa pemrograman website. Jika ingin referensi berbahasa Indonesia, dapat di-download gratis di http://www.ilmukomputer.com, misalnya.
Akan lebih baik jika referensi berupa manual dari pembuat bahasa tersebut, misalnya PHP Manual atau MySQL Manual. Caranya? Tinggal masuk Google lalu ketik phpmanual atau manual yang lain. Mungkin pada awalnya terasa agak susah karena memakai bahasa Inggris. Akan tetapi, jika dilihat dari kualitasnya, jauh lebih baik. Bagi yang ingin belajar melalui buku, juga tersedia banyak referensi dari berbagai penerbit. Selain isinya lengkap, terkadang ada bonus CD aplikasi untuk memudahkan pemahaman kita.
4. Membuat work schedule
Untuk memastikan proses pembuatan website ini lebih terarah dan teratur, sangat penting membuat jadwal kerjanya. Contohnya pekan ini kita menargetkan membuat header-nya dan menu home. Pekan depan menu profilnya sudah diselesaikan. Demikian seterusnya hingga semua bagian website selesai dikerjakan.
Yang lebih penting lagi adalah menaati jadwal tersebut. Komitmen dan konsistensi kita diuji dalam membuat website ini. Hasil yang baik tentunya merupakan realisasi dari rangkaian proses yang baik pula.
Empat langkah tersebut merupakan modal awal dalam membuat website. Tidak sulit membuatnya. Kita hanya memerlukan strategi yang tepat. Penting diperhatikan bahwa ketergesaan adalah sesuatu yang harus jauh-jauh disingkirkan. Seringkali orang awam yang baru belajar meembuat website menginginkan hasil yang bagus dengan proses sesingkat mungkin. Sangat kecil sekali kemungkinannya. Insya Allah di tulisan berikutnya akan ditampilkan tips-tips praktis membuat website sederhana. Selamat belajar.