An English professor wrote the words:
“A woman without her man is nothing” on the chalkboard and asked his students to punctuate it correctly.
All of the males in the class wrote:
“A woman, without her man, is nothing.”
All the females in the class wrote:
“A woman: without her, man is nothing.”
Therefore “Punctuation is powerful”
dikutip dari sebuah milis
it’s interesting. It could be a part of “pengarusutamaan gender program”
hehehe, bu suci ini bisa aja… nice terminology 🙂
Memang ada program semacam itu, sedang dikembangkan. Kalau saya ikut lagi dalam kegiatan tersebut, “Punctuation is powerfull”, mau tak tunjukkan ke fasilitatornya. They must be … smile
subhanallah akhi, blognya bagus. teruslah berdakwah lewat duania maya.
harapan itu masih ada.
subhanallah bang falah. sama2. menulis di dunia maya hanyalah salah satu dari kontribusi yang ingin saya berikan kepada dunia. sama2 berjuang juga temen2 yang lain 🙂
it’s cool!
aku jd inget sama satu buku yg aku lihat beberapa minggu lalu… ttg wanita penyebab perang, wanita pengubah dunia… isinya ttg perempuan2 yg hebat, yg menaklukan dunia dan para panglima terhebat tunduk pada mereka, mulai dari cleopatra, helen of troy, sampai margaret tatcher (tulisannya bener gak nih?)… gak beli sih wktu itu… bokek… ^^
tapi keren bgt mas… menunjukkan sama kita kalo hal paling kecil, sekecil apapun itu, meski cuma koma atau titik, pny pengaruh yg guedeee… bgt…
bahwa qt ga blh ngeremehin siapapun n hal sekecil apapun…
(sayangnya aku kadang (ato jgn2 sering?) msh ngeremehin hal2 ttrntu…T_T)
oke bgt mas… jd bahan introspeksi diri, selain masalah gender kayak kata bu suci itu…^^
eh iya mas… maaf lupa…
aku udh bls komennya mas afif di blogku…
ksh response lg ya mas…^^ thx bfr…
oya… link ke aku dong…
alittlekid.wordpress.com
thx lagi…
nice comment…
eh ya, sudah saya link tuh blognya nissa di blog saya