Ekspedisi Saudi (bagian II)

Kami sangat puas dan menikmati sambutan keramahan Dammam, Khobar, dan Dhahran. Dan pada hari Sabtu, 9 Januari di awal pagi kami bersiap-siap untuk melanjutkan petualangan ke Bahrain. Kami berencana menggunakan bus karena jauh lebih murah dibandingkan menggunakan kendaraan sewaan. Dari informasi yang kami peroleh, untuk kendaraan sewaan bisa mencapai 200-an riyal untuk sekali perjalanan, dan untuk bus tidak lebih dari 60-an riyal. Karena kami tidak tahu jadwal bus, kami terlambat untuk memperoleh bus paling pagi hari itu. Akibatnya, kami terpaksa harus menunggu di terminal sampai 2 jam berikutnya. Namun, ternyata teman kami bersedia untuk mengantarkan kami ke pulau Marjan sambil menunggu bus.

Pulau ini tak begitu besar, tapi pemandangannya indah. Tak terlalu menarik juga dari sisi pengelolannya tapi cukup memuaskan menikmati desiran angin laut. Sekitar 1 jam kami menghabiskan waktu di pulau itu, kemudian kami kembali ke terminal karena bus sudah menunggu. Ternyata bus yang digunakan adalah minibus, semacam mobil L 300. Di dalam bus hanya ada 6 orang penumpang termasuk kami. Perjalanan ke Bahrain sempat diawali dengan ketegangan. Baru beberapa ratus meter keluar dari terminal, sempat terjadi adu mulut antara sopir bus kami dengan pengemudi yang lain. Untungnya tidak bertambah ribet karena ada penumpang dari arab yang melerai.

Saya tertidur saat perjalanan berangkat ke Bahrain. Baru terbangun saat pemeriksaan imigrasi. Cukup ribet juga pengecekannya. Karena kita sudah punya ID Saudi, jadi kita hanya perlu menunjukkan exit entry visa yang sudah diurus oleh KAUST. Setelah sampai di terminal kecil dari bus yang membawa kami, segera kami mencari alternatif untuk menjelajahi tanah Bahrain ini. Kami harus benar-benar memanfaatkan 4 jam adanya kami di situ. Akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan jasa pengantaran yang ditawarkan oleh orang yang ada di dekat terminal. Tujuan pertama kami adalah Masjid Al Fatih, yang merupakan masjid ke-18 terbesar di dunia. Masjidnya sangat besar. Indah dan terawat. Kami sholat Dzuhur dan beristirahat sebentar di situ.

Kemudian kami melanjutkan perjalanan untuk makan siang. Pemandu kami membawa kami ke pusat makanan yang berada di dekat pasar tradisional. Kami memesan ikan. Lahap benar saat itu. Hahaha… Tak terlalu mahal untuk ukuran backpacker seperti kami. Oh iya, jika kita punya uang Riyal dan tidak sempat menukarkannya dengan Dinar Bahrain, tak perlu repot. Karena mereka juga menerima uang Riyal kita. Sekedar info, 1 Dinar Bahrain setara dengan 10 Riyal (sekitar Rp 24.500,00). Lebih tinggi dari Dollar Amerika. Hahaha… Setelah makan, kami menikmati pemandangan di sekitar restoran. Seperti halnya pasar, ada yang jual sayur, ikan, dan buah. Namun, yang membuat kami tertarik adalah mereka menjual tebu. Kami pun membelinya. Jadi inget waktu kecil sering ngambilin tebu di sawah orang. Hahaha…

Kami juga sempat mengunjungi sebuah masjid besar syiah di situ. Bahrain memang didominasi syiah. Aksesoris khas syiah seperti batu untuk alas sujud kepala mereka, ada di masjid. Dan sepertinya mereka baru selesai mengadakan semacam festival karena banyak tersebar poster dan gambar khas syiah. Mereka sangat ramah kepada kami, meskipun tahu bahwa kami sunni. Bahkan kami diperbolehkan untuk memotret di dalam masjid dan pastinya, masuk ke masjidnya. Ini tentunya berbeda dengan di Saudi ketika memotret harus hati-hati dilakukan.

DI akhir kunjungan kami memngunjungi Qal’at Al Bahrain Site Museum. Tempatnya seperti benteng tua. Cukup menarik. Sangat terawat. Tempat ini ternyata direkomendasikan untuk masuk ke UNESCO World Heritage List. Sudah dibangun mulai 2500 SM hingga 1300 M. Pukul 4 sore akhirnya kami meninggalkan Bahrain. Kembali ke Dammam karena kereta sudah menunggu kami pada pukul 7.30 malam. Kami berencana mengunjungi Riyadh. Memenuhi undangan seorang teman dan juga bersilaturahim ke Kedutaan Besar RI.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s