Dari Khotbah Jumat

… Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”. Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya [Al Baqarah: 200-202]

Pada khotbah sholat Jumat kemarin, saya memperoleh sebuah pesan yang luar biasa dari pak khotib. Beliau mengutip ayat di atas. Tiga ayat yang menyentak. Pak khotib memberikan sebuah ilustrasi, betapa manusia begitu bersungguh-sungguh dengan urusan dunia. Saat ujian akhir nasional, serentak siswa dan guru berdoa bersama. Menggelar sholat hajat. Bahkan, hingga beristighotsah akbar. Tujuannya cuma satu. Supaya mereka yang ikut ujian ini bisa lulus ujian.

Buat Allah, perkara lulus ujian adalah hal yang sangat mudah. Betapa sangat sangat mudah. Jika dibandingkan penciptaan langit dan bumi serta alam semesta seisinya, permintaan itu tentu bukan masalah. Demikianlah kita. Sangat bersungguh-sungguh dengan urusan dunia. Segala cara ditempuh untuk mendapatkannya. Menjadi kaya itu mudah. Sesuai sunnatullah, kalau kita dapat limpahan uang banyak dalam rekening, kita akan kaya. Masalahnya adalah, apakah dengan cara yang benar kita memperolehnya?

Kita memang begitu bersemangat dalam urusan dunia. Namun, ketika berurusan dengan akhirat, usaha kita benar-benar ala kadarnya. Sekedar sholat. Hanya gerak-gerak tak khusyuk dan istiqomah. Sekedar infaq. Kalau ada seribu dan sepuluh ribu di dompet, seribulah yang pasti kita infaqkan. Sekedar berpuasa. Setelah berbuka, segala makanan kita makan. Yang tak biasa kita beli, pun kita beli. Sekedar berhaji. Karena selepas pulang dari tanah suci, kesibukannya adalah bercerita dan berbagi oleh-oleh. Bukan mengevaluasi ibadah dan menjadi semakin peduli dengan tetangga yang anaknya tak bisa bersekolah.

Semoga bermanfaat…

Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir [Al Israa: 18]

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s