Sepekan terakhir Eropa sedang dilanda masalah pelik. Penyebabnya sederhana. Hanya abu. Tapi, ini bukan sembarang abu. Abu ini adalah abu vulkanis yang keluar dari gunung api di gletser Eyjafjallajokull, Islandia. Abu vulkanik ini menyembur hingga 11 kilometer di atmosfer Islandia. Tiupan angin membawanya ke timur dan selatan, menyeberangi laut Utara dan laut Norwegia, hingga memasuki daratan Eropa.
Dampaknya luar biasa. Lebih dari 17.000 penerbangan tertunda. Maskapai penerbangan merugi 200 juta dolar (Rp 1,8 triliun) per hari. Permintaan bahan bakar menurun hingga 2 juta barel. Pariwisata kehilangan 5-10 miliar dolar (Rp 45-90 triliun sepekan). Bahkan, Eropa berada di ambang krisis lagi karena pertumbuhan ekonomi diperkirakan melambat 1-2 persen. Kerugian ini berpengaruh terhadap perekonomian dunia. Eropa mewakili sepertiga produk ekonomi dunia.
Seharusnya kita belajar banyak dari peristiwa ini. Betapa kita, manusia, sering merasa jumawa dengan kehebatan dan keunggulan kita. Bangga dengan hebatnya kita yang sudah bekerja di kantor enak dengan gaji besar. Dengan keberhasilan kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Lupa. Semua itu bukan hanya karena kerja keras kita. Allah-lah yang membantu kita.
Dan Allah membuktikan kuasanya kepada kita yang ada di sini. Dengan hanya mengirimkan abu. Bayangkan, hanya abu. Di tanah Eropa sana. Dan manusia benar-benar tak berdaya. Astaghfirullah, ampuni kami Rabb…
Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: “Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku.” Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui. [Az Zumaar: 49]