Bersyukur

dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang [An Nahl:17]

Dapat melihat itu karunia luar biasa. Mendengar juga. Merasakan makanan yang beraneka rasa. Menyentuh bunga. Mencium bau masakan. Bersekolah. Bekerja. Punya keluarga. Bisa bernafas. Minyak bumi. Hutan. Sungai. Serta karunia lain yang kita rasakan, yang jumlahnya tak mampu kita hitung.

Berbagai nikmat itu acapkali tak sempat kita syukuri. Merasa bahwa memang itu pantas untuk kita miliki dan jalani. Seperti tak ada tuntutan bahwa telah ada kekuatan maha dahsyat yang memberikannya kepada kita. Dan Dia masih begitu baiknya. Lalai dan ingkarnya kita berterima kasih atas pemberiannya, tidak lantas membuat-Nya menghentikan karunia itu. Kita masih dibiarkan bernafas. Bersenang-senang. Tertawa lepas.

Bisa jadi memang balasan itu tak disiapkan di sini. Bisa jadi memang kita dibiarkan seperti itu. Ada dua kemungkinannya. Supaya kita sadar lalu bersegera bertaubat. Atau supaya keburukan itu terakumulasi dan balasannya ditimpakan pada masa pembalasan nanti. Saat kita tak mampu mengelak lagi bahwa di dunia dulu kita memang tak mampu mensyukuri segala pemberian-Nya.

katakanlah: “Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati” (tetapi) amat sedikit kamu bersyukur [Al Mulk: 23]

2 thoughts on “Bersyukur

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s