Niat

Beramal karena manusia itu syirik, meninggalkan amal karena manusia itu riya’ (Fudhail bin ‘Iyadh)

Suatu waktu di suatu tempat, hiduplah seorang shaleh. Orang ini sangat dekat dengan Allah SWT. Di daerahnya, ada sebuah pohon besar yang disembah-sembah oleh orang sekitarnya. Mengetahui ada kesyirikan seperti ini, orang shaleh ini segera bergegas mengasah pedangnya untuk menghancurkan pohon tersebut. Di tengah perjalanannya, tiba-tiba ada sosok yang menghadang. Sosok ini tiba-tiba menyerang orang shaleh itu. Tanpa kesulitan, sosok ini tersungkur. Sebelum dipenggal, sosok ini lalu menawarkan kepada orang shaleh itu untuk menggagalkan rencananya. Dia mengiming-imingi akan memberikan kepingan emas setiap ia bangun tidur. Orang shaleh ini berpikir sejenak, lalu mengiyakan.

Tiap pagi setelah peristiwa itu, orang shaleh itu selalu mendapat kepingan emas. Sampai pada suatu ketika, ia tidak menjumpai kepingan emas yang biasa ditemuinya saat pagi. Kemudian, ia kembali mencari pedangnya, mengasahnya lagi, dan hendak menghancurkan pohon kesyirikan itu. Di tengah jalan, kembali ia dihadang sosok yang dulu pernah menghadangnya. Lantas, terjadilah pertempuran sengit. Tapi, saat ini pertempuran dimenangkan sosok misterius itu.

Orang shaleh itu terperanjat. Kemudian sosok itu menghampirinya. Ternyata ia adalah iblis yang menghuni pohon besar. Iblis itu berkata kepada orang shaleh itu,”Saat awal hendak menghancurkanku, engkau menang karena Allah meridhoi niatmu untuk menghancurkan kesyirikan di daerah ini. Kali ini kau kalah, karena niatmu menghancurkanku adalah karena kepingan emas yang tak kau dapatkan lagi. Dan saat ini Allah tak ada di belakangmu”

4 thoughts on “Niat

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s