Tadi malam, saya mendapat beberapa sms. “Alhamdulillah mas, saya diterima di kampus….”. “Mas, saya gagal di SNMPTN…”. Saya tak tahu pasti bagaimana rasa dari dua sms tadi. Yang pertama, bisa jadi euforia setelah lama berjuang, dengan isak, lelah, secara fisik maupun mental. Dia yakin bahwa Tuhan begitu baiknya. Meluluskan doa yang khusyuk dia panjatkan. Yang kedua, mungkin sedih, kecewa, karena merasa bahwa usahanya selama ini sia-sia. Dan Tuhan tak adil baginya. Ia hanya bisa termenung melihat teman-temannya gembira.
Inilah takdir kompetisi. Harus ada yang unggul, harus ada pula yang tersingkir. Yang menang ada, karena memang ada yang kalah. Kesannya kejam. Namun, inilah kenyataan. Harus dihadapi. Bukan dihindari. Saya teringat lagi cuplikan dialog dalam “Dragon Zakura”, sebuah drama dari Jepang. Ketika siswa-siswa yang dididiknya gagal dalam tes masuk ke universitas, sang guru ini berkata,
“Dalam sebuah tes, hanya ada satu jawaban benar. Jika kamu tak menemukannya, kamu gagal. Namun, dalam hidup, berbeda. Ada banyak jawaban benar. Pergi ke kampus, benar. Tak ke sana pun, tak masalah. Atau jika kamu fokus ke hobimu, olahraga, atau bahkan menolong orang lain, itu juga jawaban yang benar.”
Selamat menikmati hasil apapun yang diterima. Semoga Allah berkahi. Bagi yang diterima di kampus, masih panjang jalan perjuangan untuk bisa berprestasi dan bermanfaat bagi umat. Bagi yang belum, tak perlu larut dalam kesedihan. Masih ada jalan panjang untuk berjuang dalam hidup.
Ya Allah, jika Engkau berikan keberhasilan padaku, jagalah aku supaya kesombongan tak hadir di hatiku. Karena kesombongan hanya milik-Mu semata. Jika Engkau berikan kegagalan padaku, jaga pula hatiku supaya aku tak meratap dengan kekecewaan kepada-Mu. Karena sesungguhnya Engkaulah Pemberi keputusan yang terbaik. Aamiin…