Totalitas

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu [AL BAQARAH: 208]

Konsep Islam yang membuatnya berbeda dengan agama lain adalah tentang totalitas. Ketika kita menyatakan diri sebagai muslim, maka seluruh aktivitas hidup kita haruslah terbingkai dalam batas-batas Islam. Tidak hanya sebatas aktivitas ritual saja yang memang harus punya landasan aturan agama.

Saat kita berdagang, aturan Islam pun mengaturnya. Tak boleh berbuat riba. Entah itu sebagai pelakunya maupun sebagai saksi dan pencatatnya. Tak boleh menipu. Termasuk di dalamnya mengurangi takaran timbangan.

Saat berperang pun, Islam mengaturnya. Dilarang mematahkan pohon yang tidak menggangu jalan. Dilarang membunuh anak-anak, orang tua, dan wanita. Bahkan, ritual shalat dalam peperangan pun telah disediakan panduannya.

Maka, saya heran. Ketika banyak dari kita mengaku muslim, tapi hanya sebagian aturan Islam yang dilaksanakan. Kalau aturan itu, menyulitkan hidupnya, mengurangi penghasilannya, membuatnya tak bisa jadi pejabat, maka aturan itu diabaikan. Padahal, salah satu ciri muslim sebagaimana kutipan ayat di atas, adalah totalitas. Mengakui dan melaksanakan aturan Allah, tanpa terkecuali.

*tulisan ini adalah tulisan kedua dari tiga puluh tulisan yang akan dipublikasikan ba’da ashar selama Ramadhan melalui facebook dan blog (mengingat tidak ada koneksi internet habis ashar, baru saya posting saat ini)

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s