Berbuat Adil

… Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa… [AL MAIDAH:8]

Bahasa dalam ayat itu memang merujuk kepada kaum, yang kita pahami sebagai segolongan atau sekumpulan. Namun, perintah tersebut juga mencakup kepada yang bermakna perseorangan. Artinya, jika kita jelas-jelas membenci kepada orang tertentu, jangan sampai kebencian itu menghalangi kita untuk berbuat adil kepadanya.

Ini jelas tak mudah. Naluri manusiawi kita tentu memilih bertolak belakang dengan anjuran itu. Bagaimana mungkin, seseorang atau sekelompok orang yang kita benci, kemudian kita mau dan tega bertindak adil kepadanya?

Demikianlah Islam mengarahkan. Rasul pun telah mencontohkan. Dari interaksinya dengan seorang Yahudi buta. Setiap hari Yahudi ini selalu berteriak menghina dan menghujat Rasulullah. Namun, makian itu tidak membuat Rasulullah balas membencinya. Malah, beliaulah yang membantu menghaluskan dan menyuapkan makanan untuk Yahudi buta itu, sampai Rasul meninggal dunia.

Islam memang mulia. Ia tak berdiri di atas teori semata. Ketika pengamalannya tak sesuai dengan keindahan ajarannya, semoga hati kita tergerak untuk mulai mengamalkannya. Setahap demi setahap. Hingga cahayanya menerangi semesta.

*tulisan ini adalah tulisan keenam dari tiga puluh tulisan yang dipublikasikan ba’da ashar selama Ramadhan melalui facebook dan blog

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s