Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari [AL A’RAAF: 4]
Siksaan Allah sangat seketika. Datang tanpa kita tahu waktunya, di mana tempatnya, dan dalam bentuk apa. Kisah-kisah umat dahulu telah dijelaskan di dalam Al Quran. Kaum Nuh dihancurkan dengan air bah. Kaum Shaleh dimusnahkan dengan gempa bumi. Kaum Luth diluluhlantakkan dengan batu-batu api. Kaum Fir’aun ditenggelamkan di Laut Merah.
Demikianlah pelajaran dan peringatan itu dijelaskan. Tak cuma sekali di dalam Al Quran. Allah mengulanginya berkali-kali. Supaya kita tersadar, bahwa siksa-Nya benar-benar dahsyat ditimpakan kepada orang-orang yang mengingkari dan mendustakan ayat-ayat-Nya.
Siksa umat Muhammad memang nantinya akan diperhitungkan di hari akhirat. Namun, siksa-siksa kecil itu, sekali dua kali pernah hadir untuk mengingatkan kita.
Sekarang, tanyalah diri kita, apakah sentilan-sentilan itu sudah mengingatkan kita untuk kembali ke jalan-Nya? Atau seperti angin lalu? Tak berbekas dan kita kembali asyik dengan dosa dan maksiat. Na’udzubillah min dzalik.
*tulisan ini adalah tulisan kedelapan dari tiga puluh tulisan yang dipublikasikan ba’da ashar selama Ramadhan melalui facebook dan blog