Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” [LUQMAN: 12]

Jika hari ini kita dapat bernafas dengan bebasnya, yakinlah bahwa kenikmatan itu sungguh luar biasa. Jika saat ini kita masih diberikan kesempatan untuk melihat langit, orang tua, anak, saudara kita, yakinlah kebahagiaan itu tak akan pernah tergantikan. Jika kita mampu bersekolah, berjalan, dan tertawa gembira, berbahagialah karena ada jutaan jiwa yang hidup dalam ketakutan karena peperangan.

Andaikan kau merasa bahwa hidupmu begitu berat karena banyak hambatan di sana-sini, bergembiralah karena sungguh Allah sedang sayang dan mencurahkan perhatian-Nya padamu. Kalau kau merasa di manapun kau berada, selalu kalah dan tersingkir dari lingkunganmu, ceriakanlah hatimu karena hidup ini hakekatnya pergiliran antara kejayaan dan keterpurukan.

Sebenarnya, tidak ada alasan untuk tidak bersyukur dalam kondisi apapun. Entah itu senang, sedih, bahagia, kecewa, sehat, sakit. Semuanya merupakan karunia yang Allah berikan. Ketika kita menerimanya dengan tulus, ia akan kembali kepada pelakunya. Ketidakmauan bersyukur dan legowo itu malah akan menyesakkan hati kita sendiri.

*tulisan ini adalah tulisan keduapuluhsatu dari tiga puluh tulisan yang seharusnya dipublikasikan ba’da ashar selama Ramadhan melalui facebook dan blog