Dan sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan apa yang telah mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan menyisakan satu pun makhluk bergerak yang bernyawa di bumi ini, tetapi Dia menangguhkan (hukuman)-Nya, sampai waktu yang sudah ditentukan. Nanti apabila ajal mereka tiba, maka Allah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya [FAATHIR: 45]
Membaca ayat ini membuat saya tergampar sangat keras. Ternyata, kita betul-betul berlumuran dosa dan kesalahan. Sehingga apabila karena kesalahan itu kita dihukum, bisa dipastikan tidak akan ada lagi manusia di muka bumi.
Namun, ini semestinya tak membuat kita gembira. Pada hakekatnya itu hanyalah penangguhan. Sebuah penundaan. Dan penundaan ini tak lama. Pembalasan itu menunggu ajal datang. Kemudian ditampakkanlah seluruh perbuatan kita. Dihitung dengan seteliti-telitinya. Diberikan balasan seadil-adilnya.
*tulisan ini adalah tulisan keduapuluhdua dari tiga puluh tulisan yang seharusnya dipublikasikan ba’da ashar selama Ramadhan melalui facebook dan blog
Target nulis saben dina, pip?
nggo ramadhan tok, liyane sebulan ping 10 targete 😀