Tersebutlah sekelompok orang, sepertinya lebih tepat disebut anak muda, yang punya ide yang tak biasa. Mungkin orang menyebutnya, gila! Mereka ingin mengajar anak SD di daerah pelosok Indonesia. Ya, jadi guru SD! Ide ini saja sudah gila! Kegilaan berikutnya adalah anak-anak muda ini bukan sembarang anak muda. Mereka adalah beberapa anak muda terbaik dari kampus-kampus besar di Indonesia, dengan prestasi yang juga di atas rata-rata.
Tak berhenti sampai di sini kegilaan itu. Mereka rela mengorbankan kesempatan terbaik yang sebelumnya telah mereka miliki. Ada yang sudah menjadi pegawai di Bank Indonesia, kemudian memutuskan mengundurkan diri. Ada yang keluar dari pekerjaan mapannya di P&G di Singapura. Salah seorang teman sekampus saya, telah bergabung di sebuah konsultan IT ternama, dan dia keluar untuk ikut program ini!
Dilihat dari kapasitas untuk mengajar, tentu akan menjadi perdebatan panjang. Sejauh mana mereka menguasai pedagogi dan metodologi mengajar. Mereka tentu saja belum berpengalaman. Tapi, semangat dan ketulusan itu luar biasa. Bahkan, menular! Saya merasakannya.
Semoga Anda pun mampu merasakannya. Tak berhenti sebatas mengagumi dan berdecak. Namun, semangat itu pula yang perlu kita tiru. Kalau tak mampu mengajar, maka jadilah penderma terbaik untuk pendidikan. Bantulah secara finansial, atau buku, atau apapun ke guru yang masih kekurangan atau sekolah yang masih belum layak. Atau jadilah orang tua asuh untuk satu atau dua orang anak tak mampu yang kau kenal.
Kalau kau punya waktu, jadilah pengajar di waktu senggangmu untuk orang-orang tak mampu. Anak-anak jalanan atau kelompok orang tak berpunya di sekitarmu. Bantuan seperti itu, sungguh memompa besar semangat mereka. Memberi optimisme yang sungguh tak pernah kau bayangkan sebelumnya.
Melihat, mendengar, dan merasakan semangat mereka, membuat saya merinding. Sangat malu. Betapa kadang pengorbanan saya yang kecil ini, selalu dibesar-besarkan. Betapa amal-amal yang tak seberapa, seringkali menjadi sebuah kebanggaan.
Semoga Allah istiqomahkan mereka! Semoga Allah jaga niat baik kita!
*tulisan ini untuk saudara-saudara saya, yang banyak tak saya kenal, di Indonesia Mengajar (www.indonesiamengajar.org). ingin saya tulis sejak lama, namun baru bisa saya lakukan saat ini. mohon maaf…
Manteb bung. Butuh ketulusan yang luar biasa ketika dia bisa mengorbankan apa yang dia punya demi orang lain yang lebih membutuhkan. Salut untuk mereka!Anda juga sudah pernah melakukannya.. :joss:
Ada juga temen saya yang rela meninggalkan program KAUST demi pengabdiannya unt bangsa (Tegal) hehe.. 🙂
@indra: alhamdulillah. nt juga bang! salut sama nt lah!
@mochant: ah, bang anton bisa aja. ane banyak belajar dari nt bang, salah satu guru besar ane nih..