Ternyata tak semua cinta selalu punya efek yang baik di kemudian hari. Salah satu contohnya adalah saat orang tua memaknai cinta sebagai pemberian segala materi terbaik kepada anaknya. Pada saat itu, pemberian bisa dianggap sebagai pilihan yang paling baik.
Tapi di sisi lain, kemudahan dan pemenuhan fasilitas ini tak selamanya memberikan kebaikan. Ada banyak kisah, anak-anak golongan ini malah terjerembab dalam penggunaan materi yang keliru. Karena pemenuhan kebutuhan fisik ini seringnya tak diiringi dengan pemenuhan kebutuhan jiwanya.
Namun, ada hal yang jauh lebih prioritas untuk dikhawatirkan. Seringnya pemberian kemudahan dan fasilitas itu akan membentuk mental mereka tak cukup kuat. Semangat juangnya rendah. Naluri petarungnya ciut. Nalar sosialnya tak cukup peka. Kondisi inilah yang mungkin melemahkan generasi kita saat ini. Penuh gemerlap di luar, tapi keropos di dalam.
like this. hehe. ^^b
alhamdulillah, suwun komentarnya mas yans 😀