Kalau Anda tak punya duit banyak, kemudian hidup sederhana, biasa saja, itu memang sudah sewajarnya. Begitu pula ketika Anda punya uang yang, tak perlulah melimpah, lebih dari yang biasanya saja, kemudian Anda menampilkan kelebihan itu, bisa lewat pakaian, dandanan, jenis makanan, kendaraan, atau lainnya, memang itu ya manusiawi.
Golongan orang yang jarang betul saya temui adalah orang yang secara harta, ia melimpah, lebih dari cukup, tapi penampilannya sangat sederhana. Bahkan kita akan menyangka, dia tidak lebih kaya dari kita. Tipe orang seperti ini luar biasa dalam perspektif saya.
Naluri manusia, cenderung untuk menampilkan segala kelebihan yang dimiliki. Dan menahan untuk menunjukkan bahwa, eh saya ini orang kaya lho, artinya orang seperti ini berhasil mengendalikan nafsu tampil-nya. Sulit betul. Godaannya luar biasa beratnya.
Di negeri ini, saya justru lebih sering melihat yang sebaliknya. Ketika orang-orang yang sebetulnya tak mampu, harus berjuang ekstra keras untuk menunjukkan kepada orang di lingkungannya, bahwa dia ini mampu lho. Metodenya ya bermacam-macam. Dari berhutang, menindas, korupsi, memeras. Tujuannya cuma satu. Demi gengsi. Padahal, dia sedang menipu dirinya sendiri.
Posted from WordPress for Android
maknyus Mas Afif. Semoga Allah melindungi kita dari menipu diri sendiri dan orang lain.
Gimana kalo orang yang mengatakan dirinya tidak mampu tapi sebenarnya dia mampu,
untuk mendapatkan bantuan misalnya mas?
Apakah bisa dibenarkan?
itu jelas banget lah mas, nggak bisa dibenarkan 😀
alhamdulillah. aamiin, matur nuwun doanya kang fadhli 😀