Apa yang akan kita persiapkan ketika akan melakukan perjalanan? Banyak. Ada makanan, minuman. Juga baju ganti kalau perjalanannya jauh dan lama. Mungkin ada yang membawa obat-obatan. Siapa tahu, di tengah perjalanan kita sakit atau terluka.
Sejatinya, perjalanan setelah kematian pun seperti itu. Perlu bekal. Bekalnya adalah amal shaleh. Yang dibawa berupa rentetan kebaikan yang telah dilakukan semasa kita hidup. Harta, jabatan, kebanggaan tidak akan mengikuti. Semuanya itu disediakan sesungguhnya menjadi media bagi kita untuk menyiapkan bekal kebaikan itu.
Persoalannya, apa iya kita sudah yakin punya bekal untuk menghadapi perjalanan itu?
Kemudian, apa iya kita sudah siap kalau kematian datang menemui kita? Padahal, tidak ada siapapun yang tahu kapan kematiannya. Kita lebih sering terlena oleh dunia. Menumpuk-numpuk harta. Menikmati kefanaan. Lupa bahwa dunia ini hanya persinggahan.
Karena ketika maut menjemput, penyesalan sudah tak ada guna.