Adik saya ini tidak lama selisih umurnya dengan saya, hanya 14 bulan. Karena sama-sama laki-laki, ada banyak keseruan yang terjadi di antara kami berdua. Saat kecil, kami berdua sering dikatakan kembar. Bukan hanya karena kemiripan wajah, melainkan juga kesamaan baju, celana dan lainnya. Jadi, kami berdua (harus) selalu memakai aksesoris yang sama setiap harinya. Bahkan, kalau orang tua ke toko, kemudian tidak ada ukuran dari baju atau celana dengan gambar atau warna sama bagi kami berdua, otomatis batal dibeli.
Jika dilihat dari sekolah, sejak TK sampai SMA kami berdua sekolah di tempat yang sama, bahkan kami kuliah di kampus yang sama tetapi beda fakultas, Jadi, banyak teman adik yang saya kenal. Juga banyak teman saya yang dikenal oleh adik. Otomatis, bapak dan ibu guru mengenal kami berdua. Kesamaan sekolah ini mungkin supaya orang tua kami lebih mudah mengawasi. Ya kalau saya bandel, ada adik saya yang melaporkan. Kalau adik yang bandel, gantian saya melaporkan. Hehehe…
Kesamaan baju dan sekolah tidak otomatis membuat kami punya watak dan kepribadian yang sama. Kami tumbuh dengan kepribadian yang unik. Mungkin orang lain berpikir bahwa adik saya banyak belajar dari kakaknya. Justru saya merasa sebaliknya. Saya yang banyak belajar dari adik saya ini. Adik saya ini waktu SMP sudah menjadi ketua OSIS di sekolahnya, yang mendorong saya untuk aktif berorganisasi, tidak hanya belajar saja, duduk manis di kelas. Adik saya juga yang memulai belajar menghafal quran sejak awal SMA, dan saya jadi “iri” mengikuti. Saya praktek jualan kaos juga belajar dari adik yang sudah bisnis pulsa terlebih dahulu.
Waktu memang berjalan sangat cepat, tanpa saya sadari. Kami sudah punya mimpi, karir dan tanggung jawab masing-masing. Mas tidak akan melepaskan ikatan darah kita, dik. Seperti pesan ibu dan bapak dulu saat kita mulai merantau, jangan lupa sama saudara, tetap saling kontak, karena cuma kita berdua anak-anaknya.
Zoel, semoga gusti Allah memberikan keberkahan di sisa umurmu, nikmat sehat dan rezeki yang halal, pasangan hidup yang menenangkan, juga tercapai cita-citanya. Aamiin… Semoga gusti Allah kasih kesembuhan buat sakit demam berdarahnya, jangan lama-lama di rumah sakitnya, ditunggu klien. Hahaha…
Terima kasih juga lebaran kemarin sudah banyak bantu mbak Syifa sama Carissa pas mudik di kereta sama di Tegalnya. Kata mbak Syifa, sampai dikira ayahnya Carissa pas datang ke kondangan, hahaha… Semoga tidak menurunkan pasaran nt bro! 😀