Yang saya pahami, negeri ini dibangun dari darah dan nyawa. Mayoritasnya disumbangkan dari umat Islam. Yang menggerakkan mereka adalah fatwa, dawuh, perintah dari para kyai, ulama, orang-orang shaleh, lewat resolusi jihad, seruan syahid, pekik takbir yang menggema di setiap pertempuran.
Saya tidak mengesampingkan perjuangan pendiri negeri ini yang nonmuslim. Beliau-beliau pastilah punya andil dengan kontribusinya masing-masing, dengan harta, tenaga, pikiran, juga nyawanya.
Saya hendak menggarisbawahi bahwa pergerakan jutaan syuhada itu melalui para ulamany, bukan ansich berperang menurut maunya sendiri. Maka peran ulama bagi orang-orang awam itu sangat penting. Ulama bilang A, mereka ikut A. Kyai kasih fatwa B, ya harus B.
Kalau antar ulama, kyai ini berbeda pandangan tentang sesuatu, beliau ini akan saling berendah diri, menghormati pendapat lainnya tanpa kata-kata yang menyakitkan untuk menjaga harga diri mereka.
Saya, Anda yang level-level awam, silakan mengikuti ulama yang pas dengan style kita. Kemudian, kita contoh akhlak ulama, kyai, guru kita ini. Menjaga diri dengan tidak ikut ngrecokin pendapat orang yang mengikuti ulama yang berbeda dengan kecenderungan kita.
kaya air ya mas, mili. ngalir adem di hati #hehe
masya Allah, banyu kaligung ya jon ๐ nt ng endi saiki iz? japri jon whatsape nt ng emailku akhdaafif[at]gmail[dot]com
mbesih jogja mas, memperjuangkan sesuatu ๐
nomere WA njenengan ana ng kontak kok mas