Pada semester akhir 2019, satuan kerja kami mulai menerapkan kerangka kerja agile (lincah). Bukan hanya karena mengikuti hiruk dunia IT tentang agile, melainkan pola kerja dalam pembuatan dan pengembangan aplikasi di kantor memerlukan pendekatan cara kerja yang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Pola agile yang kami terapkan adalah Scrum. Oya, tempat kerja saya di Pusat Data dan Sarana Informatika (PDSI), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). PDSI ini bisa dianalogikan seperti penyedia layanan TI di internal Kominfo, dengan layanannya berupa apps, data analytics, network, servers, dan IT security.
Dengan Scrum, kami membentuk beberapa squad, yang tiap squad punya fokus pada produk atau mitra kerja tertentu. Fokus ini akan membantu setiap squad untuk deliver lebih efisien dan efektif, tanpa diganggu isu di luar squadnya. Satu squad minimal terdiri dari 1 product leader dan 1 programmer. Pola kerja ini bagi saya selaku Pranata Komputer, sangat membantu untuk memperoleh angka kredit dan memastikan pekerjaan sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan Pranata Komputer itu. Seperti halnya di Scrum, cara kerja kami juga menerapkan hal serupa seperti menyusun Product Backlog, Sprint Planning, Sprint (lamanya bervariasi ada yang selesai 1 pekan atau selesai 2 pekan) Daily Scrum 15 menit tiap pagi, Sprint Review, dan Retrospective.
Saya ditunjuk menjadi product leader squad Human Capital (HC) dengan mitra kerja dari Biro Kepegawaian dan Organisasi. Produk yang dikelola ada 3 yaitu Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Kominfo (SIMPATIK), Aplikasi Presensi Kominfo (APiK), dan e-SKP (Sasaran Kinerja Pegawai). Pada akhir kuartal 2019, kami merilis fitur pengelolaan cuti di APiK sesuai dengan Peraturan Kepala BKN Nomor 24 tahun 2017. Tidak hanya tentang bagaimana mengajukan dan menolak atau menyetujui cuti, tetapi keunggulan fitur ini adalah bagaimana saldo cuti terhitung otomatis, serta handle semua kondisi tentang saldo cuti tahunan, cuti besar, dan cuti lainnya. Sebagai contoh, seorang yang telah disetujui cuti besar tahun 2021, sistemnya menghitung bahwa tahun 2021 cuti tahunannya tinggal sisa dari cuti tahun lalu, kemudian maksimal hari cuti besarnya dikurangi dengan cuti tahunan yang sudah diambil pada 2021, serta tahun 2021 hanya memperoleh 12 hari cuti tahunan. Yap, sedetail itu kami develop apps-nya.
Nah, badai corona awal 2020, mendorong squad HC menciptakan inovasi yang mendukung cara kerja baru. Pertama adalah presensi geotagging di APiK yang dirilis pada April 2020. Pencatatan kehadiran ini membantu pegawai, pimpinan, dan pengelola kepegawaian untuk tetap memonitor kehadiran serta disiplin pegawai. Kedua, pemanfaatan tanda tangan digital untuk SK Penyetaraan Jabatan Struktural ke Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) Kominfo yang dirilis pada Juni 2020, serta SK Penyetaraan LPP RRI dan TVRI yang dirilis pada Desember 2020 . Dengan fitur ini, penandatanganan ratusan SK cukup dengan sekali input username dan passphrase. Ketiga, selesainya draft Enterprise Architecture (EA) aplikasi kepegawaian pada Juli 2020. EA ini menjadi panduan bagi stakeholders tentang cita-cita menciptakan apps yang saling terintegrasi dan terstruktur. Keempat, fitur otomatisasi butir kegiatan JFT di e-SKP yang dirilis pada Desember 2020. Fitur ini membantu pegawai JFT untuk tidak keliru menuliskan butir kegiatannya, memastikan angka kredit yang diperoleh tepat per butir kegiatannya, serta ada validasi supaya angka kredit yang ditargetkan dalam setahun memenuhi minimal target angka kredit yang ditetapkan di jenjangnya.
Pada awal 2021, saya dipindahtugaskan untuk memimpin squad baru yaitu Financial, Planning, dan Audit (FPA) dengan mitra kerja adalah Biro Keuangan, Biro Perencanaan, Biro Umum, dan Inspektorat Jenderal. Produk FPA eksisting yang dikelola adalah Sistem Informasi Dashboard Realisasi Anggaran (SIDARA). Semester 1 2021, saya merangkap di squad HC karena product leader-nya sedang cuti melahirkan. Dua squad ini tetap produktif dengan karya-karya inovasinya. Pertama, fitur realisasi SP2D per satuan kerja DIPA di SIDARA berdasarkan Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran (RSPP) OMSPAN 2021 yang dirilis pada Maret 2021. Kedua, fitur penggantian penilai sesuai dengan Keputusan Menteri Kominfo Nomor 27 tahun 2021 di e-SKP yang dirilis pada April 2021. Ketiga, pemanfaatan tanda tangan digital untuk SK Penetapan Jabatan dan Kelas Jabatan Kominfo yang dirilis pada Mei 2021. Keempat, fitur pemantauan realisasi SPM dari data SAS di SIDARA yang dirilis pada September 2021.
Selain itu, squad FPA masih ada 3 target yang harus diselesaikan sebelum akhir tahun 2021. Pertama, pembangunan aplikasi Continuous Audit Conitunuous Monitoring (CACM) Area Penganggaran yang digunakan oleh Inspektorat Jenderal. Kedua, pembangunan fitur penghitungan tunjangan kinerja terintegrasi dengan dokumen SPT pegawai di APiK. Ketiga, integrasi data RKAKL MONSAKTI dengan realisasi SP2D dan SPM di SIDARA. Keempat, integrasi data pengadaan LKPP dengan data kontrak OMSPAN di SIDARA.
Dari penerapan Scrum tersebut, ada beberapa manfaat utama yang saya highlight benar-benar tertransformasi dari pola kerja sebelumnya yaitu:
1. Pola kerja terstruktur dan tertarget. Scrum mendorong untuk mendefinisikan product backlog item dengan terperinci sehingga memudahkan developer memahami maksud dan penyelesaian masalahnya. Kemudian, ada Sprint Planning dan Sprint sehingga tim lebih fokus untuk mengerjakan apa dalam interval 1 atau 2 minggu. Hal-hal selain yang ada dalam Sprint, bisa dikatakan boleh diabaikan terlebih dahulu. Prioritas adalah penyelesaian Sprint.
2. Kedekatan tim sangat erat. Menurut Scrum, 1 tim tidak boleh lebih dari 9 developer. Adapun tim saya maksimal ada 1 product leader dan 2 developer. Dengan intensitas daily scrum 15 menit setiap hari, juga Retrospective, membuat bonding sangat bagus, komunikasi sangat terbuka, dan saling evaluasi performa individu dan tim.
3. Produk lebih berkualitas. Apa yang benar-benar ditekankan oleh Scrum adalah supaya setiap Sprint menghasilkan value, bukan sekedar aplikasi atau dokumen. Oleh karena itulah, ketika sebuah produk dihasilkan melalui proses Scrum, produk tersebut punya nilai dan kebermanfaatan yang otomatis meningkatkan kualitasnya.