Bukan Hanya Hasil

Sejak masih SD, saya sudah jatuh cinta dengan PSIS Semarang. Waktu itu PSIS masih satu-satunya tim dari Jawa Tengah yang berlaga di kompetisi tertinggi sepakbola Indonesia. Kecintaan saya kepada PSIS ini sudah muncul sebelum PSIS jadi juara liga Indonesia. Dan perasaan cinta itu terus berlanjut saat ini, termasuk ketika PSIS degradasi tepat setahun setelah menjadi kampiun liga Indonesia.

PSIS tentu kalah tenar dibandingkan dengan Persija, Arema, Persib, Persipura atau klub-klub besar Indonesia lainnya. Juga jelas kalah kelas permainannya dibandingkan Barcelona, MU, Munchen, AC Milan, dan sebagainya. Tapi, PSIS punya tempat tersendiri di hati saya.

Continue reading

Sejenak di Biak

Akhir Ramadhan lalu, Allah kasih kesempatan buat saya untuk menjejakkan kaki di salah satu pulau timur Indonesia, di tanah Biak. Saya memang punya keinginan untuk bisa menjelajahi, mungkin tidak semuanya, pelosok wilayah di negeri ini. Tanah yang amat luas. Bentangan lebarnya setara dengan Eropa. Pulau-pulaunya tersebar, menyimpan misteri eksotis yang sulit ditemukan bandingannya di belahan bumi lain.

Di Biak, saya bersama tim Bosscha dan Lapan menginap di wisma LAPAN Biak. Dari bandara, wisma yang sekompleks dengan LAPAN ini, sebetulnya tidak terlalu jauh. Namun kami harus memutar dengan mobil, menembus Subuh gerimis pagi itu, setelah tiba dari perjalanan 6 jam pesawat Jakarta-Makassar-Biak.

Continue reading

Dusta Teori Gujarat Van Hurgronje

Assalamu’alaikum semua… ketemu lagi dengan #ngaji. Mohon maaf lama tidak nongol di dunia pertwitteran 🙂

#ngaji malam ini mau berbagi cerita tentang sejarah islam di nusantara. Sumbernya saya ambil dari eramuslim digest edisi ke-9. Nama subjudul di buku itu fenomenal menurut saya, “Dusta Teori Gujarat Van Hurgronje” :). Jadi, teori yang sering kita kenal selama ini menyatakan bahwa Islam masuk di nusantara berasal dari Gujarat.

Teori itu didasarkan pada catatan Marcopolo pada 1292 yang singgah di Sumatera Utara dan menemukan kampung muslim. Juga penemuan nisan makam Sultan Malik al-Shaleh yang berangka 1297 M. Teori ini dipopulerkan oleh Snouck Hurgronje, orientalis Belanda yang mengaku-aku masuk Islam. Ironisnya oleh Kemdiknas, teori racun ini dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dan dijadikan pembenaran tunggal.

Continue reading