Hari Selasa, 23 Oktober 2018 saya mendatangi kantor Bank Mandiri Kebon Sirih Jakarta (yang terletak di sebelah Museum Nasional). Saya berusaha mematuhi dengan mengikuti instruksi dari Bank Indonesia, untuk mengganti kartu debit lama (berlogo Visa) dengan kartu debit GPN (berita di sini). Setelah bertemu dengan CS Bank Mandiri, saya pun ditawarkan kartu debit GPN yang tersedia.
Ketika malam harinya saya bermaksud melakukan pembayaran di Indomaret komplek rumah dengan kartu debit GPN tersebut, ternyata tidak bisa. Alasan dari petugas Indomaret tersebut, kartunya hanya dapat digunakan di mesin ATM, tidak dapat untuk pembayaran di EDC. Mesin EDC yang digunakan saat itu, adalah mesin EDC Mandiri yang menggunakan metode tempel, bukan gesek.
Terus terang, saya penasaran. Kemudian, tanggal 25 Oktober 2018, saya mengirimkan pesan twitter ke Mandiri, dan direspon dengan meminta untuk mengirimkan data detail ke email mandiricare@bankmandiri.co.id. Anjuran tersebut saya patuhi. Kemudian, sore harinya salah seorang petugas bernama Arya merespon dengan mengatakan bahwa kartu debit GPN saya tersebut aktif dan dapat digunakan untuk pembayaran di mesin EDC, serta menyarankan untuk melakukan pembayaran di mesin EDC berbeda.
Sebelumnya, saya menyempatkan diri menanyakan tentang problem tersebut ke CS Bank Mandiri di Kebon Sirih Jakarta. Dan di sana, CS baru menjelaskan bahwa kartu debit GPN hanya dapat digunakan di mesin yang terdapat logo GPN-nya. Terus terang saya kecewa, karena dari semua media tidak ditemukan informasi tersebut. Yang ada hanya kartu debit GPN tidak dapat digunakan di luar negeri. Saya merasa memperoleh informasi asimetris dari Bank Indonesia, Bank Mandiri, dan media.
Bahwa ketidakmampuan debit GPN untuk bertransaksi di semua mesin EDC, tidak diinformasikan terbuka, (seperti pada tautan ini). Akibatnya, saya mengalami kerugian finansial karena tidak dapat menggunakan kartu debit saya sebagai media pembayaran. Saya lalu meminta penggantian debit GPN saya ke VISA lagi di Bank Mandiri Kebon Sirih. Tapi CS menyatakan bahwa stok debit VISA sedang kosong, dan meminta saya datang kembali tengah bulan November. Ini jadi pengalaman buruk bagi saya. Debit GPN bukannya mempermudah, justru menyusahkan transaksi keuangan saya.
Sore harinya, saya merespon email CS Bank Mandiri, dengan menyampaikan hasil kunjungan saya ke CS Bank Mandiri Kebon Sirih. CS Bank Mandiri bernama Aldo merespon email saya dengan menegaskan bahwa untuk kartu mandiri GPN hanya dapat menggunakan mesin EDC berlogo GPN.
Tulisan ini saya sampaikan juga ke CS Bank Mandiri (mandiricare@bankmandiri.co.id); Bank Indonesia (bicara@bi.go.id); serta Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Kementerian Perdagangan RI (contact.us@kemendag.go.id), sebagai suara kekecewaan saya selaku konsumen. Hal ini menurut saya penting, supaya pada masa yang akan datang, informasi kepada konsumen harus dapat disampaikan secara terbuka, sehingga konsumen sadar sepenuhnya dalam memilih suatu produk beserta segala konsekuensinya.