Dusta Teori Gujarat Van Hurgronje

Assalamu’alaikum semua… ketemu lagi dengan #ngaji. Mohon maaf lama tidak nongol di dunia pertwitteran 🙂

#ngaji malam ini mau berbagi cerita tentang sejarah islam di nusantara. Sumbernya saya ambil dari eramuslim digest edisi ke-9. Nama subjudul di buku itu fenomenal menurut saya, “Dusta Teori Gujarat Van Hurgronje” :). Jadi, teori yang sering kita kenal selama ini menyatakan bahwa Islam masuk di nusantara berasal dari Gujarat.

Teori itu didasarkan pada catatan Marcopolo pada 1292 yang singgah di Sumatera Utara dan menemukan kampung muslim. Juga penemuan nisan makam Sultan Malik al-Shaleh yang berangka 1297 M. Teori ini dipopulerkan oleh Snouck Hurgronje, orientalis Belanda yang mengaku-aku masuk Islam. Ironisnya oleh Kemdiknas, teori racun ini dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dan dijadikan pembenaran tunggal.


Hamka menegaskan bahwa pada 674 M seorang pencatat sejarah Tiongkok menemukan suatu kelompok muslim di pesisir barat Sumatera. Temuan ini telah diyakini kebenarannya oleh para pencatat sejarah dunia Islam di Princetown University, Amerika.

Peter Bellwood, reader in archeology di Australia National University, mengemukakan bukti lainnya. Bahwa sebelum abad kelima masehi, sebelum Rasulullah lahir, telah ada jalur perdagangan antara Nusantara dan Cina. Bukti ini menunjukkan bahwa pada abad ke-5 M, orang Indonesia sudah berinteraksi dengan pedagang Cina. Adapun pedagang Cina pada masa itu adalah intensif mengadakan hubungan dagang dengan pedagang Arab. Oh ya, daerah pemukiman muslim pada abad ke-5 M di pesisir barat Sumatera berada di Barus, 414 km selatan Medan.

Sejarawan T Arnold menguatkan temuan bahwa agama Islam telah dibawa langsung dari Arab sejak awal abad ke-7 M. Silakan cari bukunya The Preaching of Islam (Lahore: Ashraf 1968) halaman 367 :). Bukti lainnya adalah pada 977 M telah ada duta Islam mewakili sebuah negeri di Nusantara bernama Pu Ali (Abu Ali) ke Tiongkok. Buktinya dinyatakan oleh F Hirth dan WW Rockhill di buku Chua Ju Kua, His Work on Chinese and Arab Trade in XII Centuries. Ada beberapa bukti lain, silakan dieksplorasi sendiri di Eramuslim Digest atau sumber lainnya.

Islam masuk di Nusantara dibawa oleh generasi Islam pertama, para sahabat, bukan pedagang India/Gujarat. Sejarah ini perlu diluruskan supaya kita sadar bahwa Islam yang dibawa ke Indonesia adalah murni dari generasi pertama setelah Rasul. Islam yang berkembang di negeri ini merupakan Islam yang berlisensi sejak hari pertama kedatangannya.

Silakan yang masih sekolah atau kenal dengan guru sejarah, silakan tanyakan, diskusikan fakta yang saya sampaikan tadi. Kebenaran itu ya harus ditampilkan, dimunculkan. sepahit apapun itu. Jangan takut dimusuhi atau dibenci. Demikian #ngaji kali ini. Cukup berat karena kita berbicara angka dan fakta tapi semoga tetap menarik bagi kita 🙂

Semoga bermanfaat. Selamat beristirahat. Semoga Allah meridhoi amal ibadah kita. Aamiin…

3 thoughts on “Dusta Teori Gujarat Van Hurgronje

  1. Halo, Mas Akhda. Izinkanlah saya untuk berkomentar.
    Setau saya yg menyebarkan Islam di Indonesia dan negara2 sekitarnya (Asia Tenggara)
    adalah orang2 dari arab tapi via India (gujarat). Sebagaimana yg kita ketahui 3/4 atau 1/2
    umat islam di dunia ini berada di Indonesia, dll (Asia Tenggara) dan Pakistan, India, Bangladesh
    (Hindustan). Yang menyebarkan Islam di daerah2 ini adalah orang2 arab yang sebagian besar
    merupakan penganut sufi (at least ada unsur sufi). Di sisi lain sebagian besar pentolan2
    sufi masih merupakan keturunan Nabi Muhammad dari jalur fatimah (srg disebut ahlul bait).
    Kalo Indonesia dari Hadramaut Yaman dimana salah satu keluarganya hijrah ke India
    dan menjadi menantu dari keluarga kerajaan Mogul India yang diberi gelar azmat khan.
    Kemudian azmat khan ini hijrah ke indonesia beserta keturunannya yang kita kenal
    sebagai walisongo. Walisongo ini merupakan generasi awal sayyid alawiyin dari hadramaut. Sedangkan generasi keduanya adalah para habaib yang sering kita dengar selama ini.
    Ada sedikit perbedaan antara keduanya, yaitu generasi pertama banyak melakukan asmimilasi karena islam belum tersebar sedangkan generasi keduanya membatasi pernikahan karena islam sudah tersebar dan menjadi mayoritas.
    Memang saya menuils ini tidak berdasar buku atau apa tapi yg saya tahu kalau
    keluarga para syarif kebanyakan mempunyai catatan nasab, baik yg suni maupun syiah,
    baik yang di arab maupun di persia (iran), pakistan, india ,dll.
    Kalo anda bilang dari generasi pertama rasul saya terus terang meragukannya dan
    saya rasa yang lebih banyak menyebearkan islam di dunia ini adalah tarekat2 sufi.

  2. Maksud saya adalah saya tidak yakin bahwa Islam di Indonesia disebarkan oleh para sahabat. Saya yakin bahwa sebagian besar Islam di dunia ini (berdasarkan wilayah yang saya maksud di postingan sebelumnya) disebarkan oleh para tokoh sufi yang sebagian besar merupakan ahlul bait (suni sufi).

    Terima kasih

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s